
Gaya belajar merupakan cara menerima, memahami, dan mengolah informasi dari setiap siswa dalam proses pembelajaran. Pada perkembangannya, gaya belajar secara garis besar (umum) terbagi menjadi gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan agar dapat mengetahui gaya belajar setiap siswa ialah dengan asesmen diagnostik non-kognitif, terlebih dalam kerangka kurikulum merdeka belajar menjadi satu hal yang utama dan penting.
Asesmen diagnostik non-kognitif sangat membantu pendidik dalam memetakan kebutuhan dan tujuan pembelajaran sesuai dengan gaya belajar para siswanya. Tidak terkecuali di SMPN 1 Membalong melakukan hal yang sama yaitu dengan melakukan tes diagnostik non-kognitif terhadap 83 siswa dari kelas 7A, 7B, dan 7C.
Hasil tes menunjukkan bahwa gaya belajar siswa kelas 7A-7C di SMPN 1 Membalong paling dominan ialah gaya belajar visual dengan prosentase sebesar 51% (42 siswa), diposisi kedua yaitu gaya belajar kinestetik sebesar 38% (31siswa), dan gaya belajar auditori sebesar 11% (9 siswa).

Diharapkan pendidik dapat menggunakan gaya belajar yang dapat menstimulus gaya belajar visual siswa seperti penggunaan metode mengajar demonstrasi, praktikum, observasi lingkungan sekitar dan lainnya.
Penulis : Anggia Anggriani, S.Pd.
Dokumentasi: Amrin Sulhani, S.Pd.