Ada hal yang berbeda di SMP Negeri 1 Membalong. Hari jumat yang lalu adalah hari yang spesial karena sedang diselenggarakan pemilo (Pemilihah OSIS) untuk masa bakti 2023/2024.
Kegiatan yang penuh kreatif dan suatu hal berbeda dengan sekolah yang lain. Pasalnya pemilihan OSIS digelar selayaknya Pemilu (Pemilihan Umum). Menurut Neza selaku salah satu komisioner KPO (Komisi Pemilihan Osis) menjelaskan sebelum kegiatan Pemilu dilaksanakan KPO yang digawangi Neza tersebut mensosialisasikan tahapan-tahapan Pemilo. Tahapan tersebut mulai dari jadwal pendaftaran, verifikasi data calon, pengundian nomor urut, masa kampanye, penyampaian visi & misi kandidat, hari pencoblosan, sidang pleno penetapan kandidat, sampai acara pelantikan dan sertijab (serah terima jabatan)
Adapun Pemilo ini diikuti 3 pasang kandidat;
1) Pasangan Roy Riansah (8B) dan Geysa (7B)
2) Pasangan Zaki (8B) dan Melany (7A)
3) Pasangan Elsa (8A) dan Mutia (7C)
Pemilo tersebut di bagi atas 9 TPS. Tiap TPS beranggotakan 6 PPS (Panitia Pemungutan Suara). Ke enam siswa tersebut memiliki tugas yang berbeda-beda;
1) memverifikasi pemilih yang datang,
2) memberikan kertas suara,
3) mengarahkan pemilih ke bilik suara,
4) menjaga kotak suara,
5) menjaga tinta di pintu keluar dan
6) menjaga keamanan TPS
selain siswa ketua PPS harus memberikan surat pemberitahuan pemungutan suara. Sistem pemilihanya adalah mencoblos gambar kandidat yang dipilih. Kertas suara dikatakan sah apabila pencoblosannya sesuai ketentuan. Setelah ketua dan wakil ketua terpilih dengan suara terbanyak harus mengajukan calon pembantunya kepada MPK (Majelis Perwakilan Kelas). MPK akan melakukan pelantikan dan sertijab.
Kreativitas siswa-siswi SMP Negeri 1 Membalong tersebut patut diacungi jembol. Di balik kekreatifan kegiatan Pemilu tersebut tentu tak luput campur tangan Bapak Diovano Ellanzo, S.Pd selaku pembina OSIS. Saat dikonfirmasi, guru pengampu bidang studi PJOK tersebut menjelaskan bahwa dirinya hanya memberikan saran kepada siswa-siswinya untuk menyelenggarakan pemilihan OSIS berbeda dengan tahun sebelumnya dan pemilihan OSIS ini dilakukan selayaknya pemilu sebagai pembelajaran berdemokrasi bagi kelas VII yang melaksanakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) tema ” SUARA DEMOKRASI”.
Hal senada juga disampaikan Bapak Andri Faisal, S.Pd. selaku kepala Sekolah “Kegiatan Pemilihan OSIS ini sebagai wadah pembelajaran berdemokrasi dan saling menghargai antar sesama calon. Siapapun yang terpilih nanti, program kerjanya harus didukung kandidat yang kalah”.
Penulis: Anggia Angriani, S.Pd.
Dokumnetasi: Arif Try Haryadi, S.Pd.